FGD Program Kerjasama Penguatan Kelembagaan UPJA di Kabupaten Madiun

[:id]Madiun  – Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) mengenai penguatan kelembagaan Usaha Penyediaan Jasa Alsintan (UPJA). FGD diselenggarakan di Angrumba (Angkringan Rumah Baca) di Caruban, Madiun pada 13 Desember 2018 dan diikuti oleh kurang lebih 30 orang peserta yang terdiri dari para pengelola UPJA, PPL, mantri dan beberapa perwakilan dari dinas perindustrian dan perdagangan serta perwakilan dari Bappeda Madiun.

Pembukaan oleh Prof. Lilik Sutiarso

 

Antusiasme peserta FGD dalam mengikuti kegiatan

FGD dibuka oleh PLT kepala Dinas Pertanian dan Peikanan Kabupaten Madiun, Ir. Edy Bintarjo, MM. Beliau menyampaikan bahwa beberapa tahun terakhir kabupaten Madiun memperoleh banyak bantuan alat mesin pertanian sehingga dibutuhkan pengelolan yang baik agar dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mengatasi permasalahan – permasalahan pertanian. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun selama tahun 2018 ini telah menjalin kerjasama dengan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM dalam kegiatan pelatihan penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan modern bercocok tanam di kabupaten madiun. Kegiatan FGD ini juga merupakan salah satu bagian dari serangkain kegiatan kerjasama tersebut, setelah sebelumnya dilakukan survey pendataan UPJA dan pelatihan manajemen kelembagaan dan operasional alsin bagi pengelola UPJA dan operator Alsintan.

Tim dari UGM yang hadir pada kegiatan FGD ini adalah dosen dari DTPB yaitu Prof. Lilik Sutiarso, Dr. Radi, Andri Prima Nugroho, PhD dan Sri Markumningsih, M.Sc. Setelah pemaparan tentang kondisi UPJA berdasarkan hasil survey dan analisis yang dilakukan oleh tim dari UGM, maka dilanjutkan dengan sesi diskusi. Para peserta sangat antusias menyampaikan gagasannya, baik berupa pertanyaan maupun usulan terkait UPJA di Madiun, salah satunya tentang operasional tranplanter dan combine harvester, pelatihan perbengkelan bagi UPJA serta rencana penggagasan UPJA menjadi BUMDes. Diharapkan dari kegiatan ini diperoleh beberapa rekomendasi untuk pengembangan UPJA di Kabupaten Madiun guna meningkatkan produktivitas pertanian dan juga meningkatkan kesejahteraan petani.

 

Kontributor: Sri Markumningsih, M.Sc.
Foto: Andri Prima Nugroho, Suryatmi[:en]Madiun  – Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) mengenai penguatan kelembagaan Usaha Penyediaan Jasa Alsintan (UPJA). FGD diselenggarakan di Angrumba (Angkringan Rumah Baca) di Caruban, Madiun pada 13 Desember 2018 dan diikuti oleh kurang lebih 30 orang peserta yang terdiri dari para pengelola UPJA, PPL, mantri dan beberapa perwakilan dari dinas perindustrian dan perdagangan serta perwakilan dari Bappeda Madiun.

Pembukaan oleh Prof. Lilik Sutiarso

 

Antusiasme peserta FGD dalam mengikuti kegiatan

FGD dibuka oleh PLT kepala Dinas Pertanian dan Peikanan Kabupaten Madiun, Ir. Edy Bintarjo, MM. Beliau menyampaikan bahwa beberapa tahun terakhir kabupaten Madiun memperoleh banyak bantuan alat mesin pertanian sehingga dibutuhkan pengelolan yang baik agar dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mengatasi permasalahan – permasalahan pertanian. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun selama tahun 2018 ini telah menjalin kerjasama dengan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM dalam kegiatan pelatihan penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan modern bercocok tanam di kabupaten madiun. Kegiatan FGD ini juga merupakan salah satu bagian dari serangkain kegiatan kerjasama tersebut, setelah sebelumnya dilakukan survey pendataan UPJA dan pelatihan manajemen kelembagaan dan operasional alsin bagi pengelola UPJA dan operator Alsintan.

Tim dari UGM yang hadir pada kegiatan FGD ini adalah dosen dari DTPB yaitu Prof. Lilik Sutiarso, Dr. Radi, Andri Prima Nugroho, PhD dan Sri Markumningsih, M.Sc. Setelah pemaparan tentang kondisi UPJA berdasarkan hasil survey dan analisis yang dilakukan oleh tim dari UGM, maka dilanjutkan dengan sesi diskusi. Para peserta sangat antusias menyampaikan gagasannya, baik berupa pertanyaan maupun usulan terkait UPJA di Madiun, salah satunya tentang operasional tranplanter dan combine harvester, pelatihan perbengkelan bagi UPJA serta rencana penggagasan UPJA menjadi BUMDes. Diharapkan dari kegiatan ini diperoleh beberapa rekomendasi untuk pengembangan UPJA di Kabupaten Madiun guna meningkatkan produktivitas pertanian dan juga meningkatkan kesejahteraan petani.

Kontributor: Sri Markumningsih, M.Sc.
Foto: Andri Prima Nugroho, Suryatmi[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.