Pembahasan Perjanjian Kerja Sama Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem dengan Pemerintah Kabupaten Madiun

[:id]Bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Madiun, rombongan dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM membahas kemungkinan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Madiun. Rombongan diterima oleh Kepala Bappeda Kabupaten Madiun sekaligus Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. Edi Bintarjo, MM. Pembahasan berlangsung di ruang rapat Bappeda Kabupaten Madiun tanggal 10 April 2019.

Dosen Teknik Pertanian dan Biosistem dengan Kepala Bappeda Kabupaten Madiun

Pada kesempatan ini Edi Bintarjo memaparkan sejumlah potensi Kabupaten Madiun yaitu porang, kakao dan kopi. “Wilayah Madiun terdiri dari hutan seluas 40% dan di dalamnya banyak tumbuh tanaman porang. Permasalahannya masyarakat belum mampu mengolahnya menjadi tepung, terlebih untuk mengekstrak glukomanan, sehingga harga ditentukan pedagang dari luar negeri. Saat ini menjadi cita-cita Madiun untuk mengolah porang menjadi tepung bahkan glukomanan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat”. Edi Bintarjo menambahkan bahwa kebun kakao di lereng Gunung Wilis merupakan luas lahan terluas di Jawa Timur, namun memiliki produktivitas terendah. Pemda Madiun mengharapkan DTPB bisa membantu peningkatan prodoktivitas kakao dan peningkatan nilai tambah dari pengolahan produk coklat.

Ketua Departemen TPB, Prof. Bambang Purwantana, menyatakan bahwa kerjasama dengan Pemda Madiun bukan hal yang baru. Dalam dua tahun terakhir DTPB melakukan beberapa aktivitas di Madiun seperti pendampingan petani kakao dan pelatihan manajemen pengelolaan usaha dan jasa alat mesin petanian. Prof. Sigit Supadmo, salah satu dosen senior DTPB, menambahkan peran UGM di Madiun telah ada sejak tahun 1970an melalui proyek irigasi dengan PROSIDA dan pengembangan irigasi air tanah pada tahun 1980an.

Dr. Sri Rahayoe, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni menyatakan bahwa antara UGM dengan Pemda Madiun telah terjalin kerjasama dengan adanya MoU yang ditandatangani Rektor UGM dengan Bupati Madiun. Untuk mewadahi kegiatan selanjutnya DTPB dan Dinas Pertanian Madiun akan menyusun Perjanjian Kerjasama yang sudah spesifik untuk menangani komoditas dan permasahan yang disepakati.

 

Kontributor: Murtiningrum[:en]Bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Madiun, rombongan dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM membahas kemungkinan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Madiun. Rombongan diterima oleh Kepala Bappeda Kabupaten Madiun sekaligus Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. Edi Bintarjo, MM. Pembahasan berlangsung di ruang rapat Bappeda Kabupaten Madiun tanggal 10 April 2019.

Dosen Teknik Pertanian dan Biosistem dengan Kepala Bappeda Kabupaten Madiun

Pada kesempatan ini Edi Bintarjo memaparkan sejumlah potensi Kabupaten Madiun yaitu porang, kakao dan kopi. “Wilayah Madiun terdiri dari hutan seluas 40% dan di dalamnya banyak tumbuh tanaman porang. Permasalahannya masyarakat belum mampu mengolahnya menjadi tepung, terlebih untuk mengekstrak glukomanan, sehingga harga ditentukan pedagang dari luar negeri. Saat ini menjadi cita-cita Madiun untuk mengolah porang menjadi tepung bahkan glukomanan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat”. Edi Bintarjo menambahkan bahwa kebun kakao di lereng Gunung Wilis merupakan luas lahan terluas di Jawa Timur, namun memiliki produktivitas terendah. Pemda Madiun mengharapkan DTPB bisa membantu peningkatan prodoktivitas kakao dan peningkatan nilai tambah dari pengolahan produk coklat.

Ketua Departemen TPB, Prof. Bambang Purwantana, menyatakan bahwa kerjasama dengan Pemda Madiun bukan hal yang baru. Dalam dua tahun terakhir DTPB melakukan beberapa aktivitas di Madiun seperti pendampingan petani kakao dan pelatihan manajemen pengelolaan usaha dan jasa alat mesin petanian.  Prof. Sigit Supadmo, salah satu dosen senior DTPB, menambahkan peran UGM di Madiun telah ada sejak tahun 1970an melalui proyek irigasi dengan PROSIDA dan pengembangan irigasi air tanah pada tahun 1980an.

Dr. Sri Rahayoe, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni menyatakan bahwa antara UGM dengan Pemda Madiun telah terjalin kerjasama dengan adanya MoU yang ditandatangani Rektor UGM dengan Bupati Madiun. Untuk mewadahi kegiatan selanjutnya DTPB dan Dinas Pertanian Madiun akan menyusun Perjanjian Kerjasama yang sudah spesifik untuk menangani komoditas dan permasahan yang disepakati.

 

Kontributor: Murtiningrum[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.